Pages

Sunday, April 20, 2014

Resume Dhammadesana Pak Herman Kurnia

Dengan latihan bertahap, sedikit demi sedikit dan dari saat ke saat, hendaklah orang bijaksana membersihkan noda-noda yang ada dalam dirinya, bagaikan seorang pandai perak membersihkan perak yang berkarat.

Bagaikan karat yang timbul dari besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri; begitu pula perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelakunya ke alam yang menyedihkan.
Dhammapada 239-240


Seperti biasanya, Romo Herman selalu menjadikan Abhidhamma Pitaka sebagai rujukan dalam Dhammadesana-nya.
 
Oleh sebab itu, sungguh tidak mudah untuk dimengerti. Namun, sedikit pemahaman dari kami untuk share di sini. Semoga bermanfaat.
Suatu tindakan/kamma memiliki moha mula citta (pikiran awal dari kebodohan) sehingga menimbulkan kamma vipaka.

Upekkha santirana akusala citta: hasil dari pikiran penyelidikan buruk masa lalu (upekkha d isini adalah sikap acuh tak acuh, cuek, karena tidak memiliki pemahaman benar).

Ada 10 Tindakan tidak baik yang disebut dasa akusala kammapatha antara lain: membunuh, mencuri, asusila, berbohong, bicara kasar, memfitnah, bergunjing, serakah, niat jahat, dan pandangan salah.

Dan hal tersebut, disebabkan oleh 3 akar keburukan, yaitu:
Kebencian/dosa, keserakahan/lobha, dan kebodohan/moha.

Macam-macam citta:
Akusala citta 12
Ahetika citta
Sobbana citta 19

Moha mula citta terkait dengan upekkha/masa bodo, vicikiccha/keraguan, uddhaca/kegelisahan.

Ragu terhadap pencerahan Sang Buddha, adanya hukum kamma, tidak dapat memutuskan sesuatu, skeptis.

Ada 4 akar moha:
 

mohatuka sebagai pemimpin,
ahikirika/tanpa malu berbuat salah,  

anottapa/tidak takut pada akibat kejahatannya, 
dan uddhaca/kegelisahan.


Penceramah: Bpk. Herman Kurnia (Minggu, 20 April 2014)
Resume ceramah oleh Aldo Sinatra 

No comments:

 

Blogger news

Blogroll

About