Aris Setiawan Terpilih Sebagai Dayaka Sabha VKM

Sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Dayaka Sabha Vihara Karuna Mukti (Bandung), maka Minggu, 16 Maret 2014 sehabis pujabakti, diadakan pemilihan Dayaka Sabha Vihara Karuna Mukti.

Dari hasil usulan beberapa umat senior yang dipilih oleh pimpinan pemilihan Dayaka Sabha (Pak Eko), muncullah 6 nama kandidat yakni: Aris Setiawan, Sukarman, Anton Rousallen, Aldo, Hendry, dan Yanti Raharjo.

Sebelum pemilihan, ke-6 kandidat diperilakan memperkenalkan diri dan menyampaikan visi dan misinya secara singkat.

Setelah itu, pemilihan pun dimulai. Umat yang hadir diberi kesempatan memilih satu dari 6 kandidat. Hasil pemungutan suara, suara terbanyak adalah Aris Setiawan. Dengan demikian, Aris Setiawan atau yang akrab disapa Wawan, terpilih sebagai Dayaka Sabha periode 2014-2017. Acara berikutnya adalah serah terima dari Dayaka Sabha periode sebelumnya, Suyanto Samuri ke Dayaka Sabha yang baru terpilih, Aris Setiawan.

Terima kasih kepada Suyanto Samuri atas pengabdiannya, selamat atas terpilihnya Wawan dan selamat bertugas...

Urutan Nomor Kandidat yang Berdampingan, Sama Jumlah Anaknya

Waktu berlangsung pemilihan ketua Dayaka Sabha, posisi duduk kandidat (dilihat dari tempat duduk umat, dari kanan ke kiri sebagai berikut: Aris Setiawan, Sukarman, Anton Rousallen, Aldo Sinatra, Hendry, dan Yanti Raharjo. Tempat duduk kandidat Dayaka Sabha ini tidak diatur secara khusus (secara acak saja). Tanpa diduga, ternyata susunan yang terjadi ini unik. 

Aldo yang duduk di samping saya berujar, "Wah... urutannya kok bisa pas ya?" "Pas bagaimana?" tanya saya. "Semua yang duduk berdampingan, mempunyai jumlah anak yang sama" Aldo menjelaskan.

Ternyata benar. Dari ujung kanan ke kiri: Aris ayah 1 anak, Sukarman ayah 1 anak, Anton ayah 3 anak, Aldo ayah 3 anak, Hendry ayah 2 anak, Yanti Raharjo ibu 2 anak. Jadi urutannya: 1 1 3 3 2 2

Hehehe... ada-ada saja.

 

Mari Tukaran Link

Apa itu tukaran link? 

Anda memajang alamat blog kami di blog Anda, kami pun melakukan hal yang sama. Admin contohkan dengan hal di dunia nyata saja agar lebih mudah memahaminya.

Misalkan di dunia nyata Anda memiliki toko (dalam dunia maya, ini seperti sebuah situs atau blog). Sebut saja Anda memiliki toko pakaian. Nah kami pemilik toko sepatu, ingin kerja sama dengan cara tukaran link. Kami menitipkan selebaran/ brosur yang ditaruh di atas etalase toko pakaian Anda (pengunjung toko Anda bisa mengambil brosur tersebut: tertera alamat toko kami, nomor telepon, produk toko kami). Jika ia tertarik, ia bisa mampir ke toko kami. 

Kami pun melakukan hal yang sama, brosur Anda kami taruh juga di etalase toko kami. Kerja sama saling menguntungkan, saling mempromosikan.

Pengunjung blog kami bisa klik link blog Anda dan langsung berkunjung ke sana. Hal sebaliknya juga terjadi di blog Anda. Saat pengunjung mampir ke blog Anda, mereka melihat ada link ke blog kami, maka ia bisa langsung klik dan mampir ke blog kami.

Blog ini adalah blog Buddhis (vihara), dan kami berharap tukaran link dengan blog pribadi maupun organisasi (vihara, organisasi kepemudaan, sekolah minggu Buddhis, dan lain-lain) dengan latar belakang Buddhis.

Seperti yang kami contohkan di dunia nyata, jika toko Anda toko pakaian, kami toko sepatu, sangat pas saling menitipkan brosur (menjelang hari raya atau tahun baru, kedua produk itu memang dicari). 

Tapi jika toko Anda toko onderdil atau sparepart  motor/ mobil, tidak pas tukaran link (saling menitip brosur) dengan toko sepatu. Mungkin lebih pas jika Anda mencari tempat pencucian mobil, bengkel motor/ mobil, dan yang ada kaitannya dengan produk yang Anda jual, sehingga pertukaran link ini lebih bermanfaat. 

Jika Anda tertarik, silakan pasang link ke blog kami, setelah itu kirim email ke:  hfj1105@yahoo.com  

Setelah menerima email Anda (kami cek ke blog Anda), jika sudah terpasang link ke blog kami, kami pun akan memasang link ke blog Anda.

Link blog Anda akan kami pajang di sini kanan blog di bawah tulisan "Link Se-Dhamma (Tukaran Link)"

Mettacittena,

Hendry Filcozwei Jan